Komposisi dan Logika Desain Sistem Pemanas Lantai Pompa Panas
1. Sumber Panas dan Transportasi Media Panas
- Kompatibilitas Sumber Panas:
Dapat dihubungkan ke jaringan pemanas sentral, boiler dinding berbahan bakar gas, pompa panas sumber udara, dan sistem lainnya. Selama perancangan, parameter sistem pemanas lantai harus disesuaikan berdasarkan suhu air sumber panas. (Jika suhu air terlalu tinggi, perangkat pencampur air harus dipasang untuk mencegah lantai terlalu panas dan kerak pada pipa.)
- Sirkulasi Media Panas:
Pompa sirkulasi mendorong air panas melalui pipa-pipa, mendistribusikannya ke setiap sirkuit pemanas melalui manifold untuk memastikan aliran yang merata. Selama perancangan, resistansi di sepanjang pipa harus dihitung untuk menghindari panas berlebih di dekat ujung dan pendinginan berlebih di kejauhan.

2. Tata letak kumparan pemanas lantai
- Metode Perpipaan:
- Berbentuk U/Spiral: Pipa menutupi lantai secara merata, cocok untuk ruangan persegi panjang, dan memberikan radiasi panas yang seragam.
-Berbentuk S/Paralel Ganda: Cocok untuk ruangan sempit dan panjang. Beban panas dapat dikontrol dengan menyesuaikan jarak pipa (misalnya, 15-30 cm). Untuk area dengan kebutuhan panas tinggi, seperti kamar tidur, jarak dapat dikurangi menjadi 15 cm.
- Pemilihan Material Pipa dan Diameternya:
Pipa PE-RT dan PEX yang umum digunakan umumnya berdiameter 16-20 mm. Laju aliran harus dihitung berdasarkan beban panas ruangan (misalnya, panjang pipa 16 mm untuk satu sirkuit harus ≤80 m, dan panjang pipa 20 mm untuk satu sirkuit harus ≤120 m untuk menghindari hambatan yang berlebihan).
3. Mengoptimalkan perpindahan panas pada struktur tanah
- Konstruksi dari bawah ke atas:
(1). Lapisan insulasi (papan polistirena ekstrusi/papan polistirena): Mengurangi kehilangan panas ke pelat lantai, koefisien insulasi ≥ 0,03 W/(m·K);
(2). Film reflektif: Memantulkan panas ke atas, meningkatkan efisiensi termal;
(3). Lapisan pengaman kumparan (cardin/kawat kasa): Mengamankan kumparan dan mendistribusikan panas secara merata;
(4). Lapisan pengisi (beton kerikil): Membungkus kumparan dan berfungsi sebagai media perpindahan panas utama (konduktivitas termal ≥ 1,2 W/(m·K)), tebalnya sekitar 5-7 cm;
(5). Lapisan akhir: Ubin/lantai (efisiensi perpindahan panas: ubin, lantai kayu rekayasa, lantai kayu solid). Pertimbangkan ketahanan termal lapisan akhir selama desain (untuk lantai kayu solid, tingkatkan suhu air atau kurangi jarak antar tabung).
4. Kontrol suhu dan aliran
- Termostat + Katup Listrik: Dipasang di setiap sirkuit manifold, ini secara otomatis menyesuaikan aliran air berdasarkan suhu dalam ruangan, mencapai kontrol suhu khusus ruangan (misalnya, 20°C di kamar tidur dan 22°C di ruang tamu).
- Alat Pencampur Air: Bila suhu air sumber panas terlalu tinggi (misalnya, 70°C untuk pemanas sentral), air dingin dicampur untuk menurunkan suhu air pemanas lantai hingga 40-60°C, mencegah suhu tinggi merusak pipa atau menyebabkan deformasi lantai.
